Ambon-Dusun Mahia, Kamis, 21 Desember 2023. Dalam langkah menuju keberlanjutan dan kesehatan masyarakat, sebuah inovasi baru muncul dengan pembuatan produk minyak atsiri yang menggunakan limbah daun cengkeh. Produk ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah nyeri gigi yang sering kali menjadi masalah umum di kalangan masyarakat.
Ketua Tim Pelaksanan Pengabdian Kepada Masyarkat Penerima Hibah Kemendikbud-Ristek melalui DRTPM Tahun 2023, Ns. Vernando Yanry Lameky, S.Kep.,M.Kep dan Isak Roberth Akollo, M.Sc [Universitas Kristen Indonesia Maluku], bekerja sama dengan Dosen bidang farmasi Apt. Jayanti Djarami, M.Si [STIkes Maluku Hudasa] serta melibatkan 2 mahasiswa telah menerapkan MBKM, berhasil mengembangkan minyak atsiri yang berasal dari limbah daun cengkeh. Daun cengkeh yang telah dipakai dalam berbagai industry dan kadang sebagai sampah [dibakar untuk mengusir nyamuk], kini mendapatkan manfaat baru sebagai bahan baku untuk minyak atsiri yang memiliki sifat analgesik atau penghilang rasa nyeri.
Sebelumnya pada hari Minggu. 17 Desember 2023, Tim telah melakukan serah terima aset dengan total biaya 20.000.000 berupa Teknologi dan Inovasi guna menunjang kegiatan PkM sebegai berikut: 1) Ketel Penyulingan Minyak Cengkeh Kapasitas 20 kg (stainles steel). 2) Corong Pisah 500 Ml. 3) Kompor Gas & Tabung Gas 5 Kg. 4) Gelas Ukur 50 Ml. 5) Beaker Pyrex 1000 Ml. 6) Profil tank (tandon air).
Dalam Pengabdian Kepada masyarakat yang telah di lakukan (berupa penyuluhan dan pelatihan) ini, tim telah melakukan penelitian sebelumnya sehingga telah mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif dalam daun cengkeh yang memiliki potensi untuk meredakan nyeri gigi. Setelah melalui proses ekstraksi dan penyulingan yang cermat, minyak atsiri yang dihasilkan mengandung zat-zat yang telah terbukti memiliki efek positif terhadap kesehatan gigi dan gusi.
"Penggunaan limbah daun cengkeh sebagai bahan baku minyak atsiri ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri cengkeh, tetapi juga memberikan solusi alami untuk mengatasi masalah nyeri gigi yang umumnya memerlukan perawatan khusus," ungkap Lameky. [Ketua Tim PkM], kepada masyarkat dusun mahia dan media.
Produk ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis bagi masyarakat yang menderita nyeri gigi. Minyak atsiri dari daun cengkeh ini dapat digunakan dengan cara dioleskan secara langsung pada area kulit yang terkena nyeri gigi atau di gosok di gigi menggunakan Cotton bud.
Ketua Mitra sekaligus Kepala Dusun [Dusun Mahia], Hedikel de Fretes, menyambut baik inovasi ini. "Pemanfaatan limbah sebagai bahan baku untuk produk kesehatan merupakan langkah progresif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Selain itu, produk ini juga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan gigi masyarakat secara umum."
No comments:
Post a Comment