Ambon, Maluku – Utusan tim evaluasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terdiri dari Dr. Muhammad Hadi, M.Kep, Dr. Dessy Hermawan, M.Kes dan Sefryan Daru Sasongko, S.Kom serta didampingi oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 12 Dr. Jantje E. Lekatompessy, M.Si, Ak, CA, telah berhasil melakukan evaluasi lapangan sebagai bagian dari usulan pembukaan program pendidikan profesi ners di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM). Evaluasi ini merupakan tahap krusial dalam proses verifikasi dan validasi untuk memastikan bahwa program yang diusulkan memenuhi standar kualitas pendidikan tinggi dan kebutuhan profesional di bidang keperawatan.
Kegiatan ini pandu oleh MC (Ns. Dian Sopacua, M.Kep), dimulai dengan Doa (Pdt. Dave Nenkeula, M.Si) dan dilanjutkan dengan beberapa kata sambutan. Dalam sambutan pertamanya, Rektor UKIM Dr. Henky H. Hetharia, M.Th, menyampaikan bahwa evaluasi lapangan yang akan dilaksanakan sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh keluarga besar UKIM, khususnya Program Studi Keperawatan yang mencakup mahasiswa dan alumni. Selama ini, UKIM hanya berhasil menghasilkan lulusan Sarjana Keperawatan, yang menimbulkan beban moral bagi kami. besar harapan kami bahwa, evaluasi ini akan menghasilkan pokok-pokok pikiran yang bermanfaat nanti ketika Profesi Ners telah dibuka dan apapun bentuk rekomendasi yang disampaikan oleh tim evaluasi akan diprioritas demi membuka program ners (pasangan dari Sarjana Keperawatan).
Sambutuan kedua oleh Sefryan Daru Sasongko, S.Kom (Kelembagaan Kemendikbudristek) bahwa evaluasi ini berlangsung karena ada usulan melalui aplikasi Siaga, sehingga kami di utus untuk datang jauh-jauh ke Ambon (UKIM) untuk melihat dan mengklarifikasi sesuai apa yang diupload. harapannya tidak ada perbaikan mayor sehingga UKIM boleh membuka program profesi ners pertama di Kota Ambon.
Selanjutnya sambutan Ketua tim evaluasi, Dr. Muhammad Hadi, M.Kep, menyatakan bahwa kegiatan evaluasi lapangan ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari kurikulum, fasilitas pendukung, kualifikasi dosen, hingga ketersediaan sarana praktik yang memadai. "Kami ingin memastikan bahwa lulusan dari program ini nantinya tidak hanya memiliki kompetensi teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktik yang memadai untuk menjawab tantangan di lapangan (Mata Kuliah Kekahasan UKIM)," ujar Dr. Hadi.
Kegiatan ini berlangsung di Fakultas kesehatan didampingi oleh Pimpinan UKIM serta Kepala LLDIKTI WIlayah 12, diawali dengan paparan Borang oleh calon Kaprodi Grace J. Wakanno, Sp. Kep., MB, selama diskusi berlangsung tim evaluasi memberikan masukan kepada dosen/kepala laboratorium sesuai hasil temuan lapangan, kemudian dilanjutkan dengan observasi sarana prasarana, wawancara dengan pembimbing klinik dari berbagai rumah sakit dan puskesmas.
Setelah melakukan observasi dan diksusi maka dilanjutkan dengan pembacaan berita acara hasil dari evaluasi lapangan ini, yang akan menjadi dasar pertimbangan dalam pemberian izin pembukaan program profesi ners oleh Kemendikbudristek. Keputusan ini sangat dinantikan tidak hanya oleh pihak UKIM tetapi juga oleh calon mahasiswa, alumni dan masyarakat Kota Ambon yang menantikan peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga kesehatan di Indonesia.
Evaluasi lapangan ini menggambarkan sebuah langkah maju UKIM dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan profesi kesehatan di Indonesia dan merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan pemerintah dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman.
No comments:
Post a Comment