Stunting merupakan masalah kesehatan serius di Timor Leste yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak-anak. Berdasarkan laporan UNICEF (2021), sekitar 47% anak di bawah lima tahun di Timor Leste mengalami stunting, salah satu angka tertinggi di Asia Tenggara. Penyebab utama dari tingginya angka stunting di negara ini meliputi ketahanan pangan yang rendah, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, serta praktik pola asuh dan sanitasi yang kurang memadai.
Salah satu strategi utama dalam menekan angka stunting adalah melalui perbaikan gizi ibu dan anak. Program seperti Maternal and Child Nutrition yang didukung oleh pemerintah dan organisasi internasional telah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak (World Bank, 2022). Namun, keberhasilan program ini masih terkendala oleh rendahnya akses masyarakat terhadap bahan pangan bergizi, terutama di daerah pedesaan.
Selain intervensi gizi, peningkatan sanitasi dan akses terhadap air bersih juga menjadi faktor penting dalam pencegahan stunting. Studi oleh Prüss-Ustün et al. (2019) menunjukkan bahwa lingkungan yang bersih dan bebas dari kontaminasi patogen dapat menurunkan risiko infeksi yang berdampak pada pertumbuhan anak. Timor Leste perlu mengembangkan infrastruktur sanitasi yang lebih baik untuk mendukung kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dukungan kebijakan yang kuat, keterlibatan komunitas, dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan lokal menjadi kunci dalam menurunkan angka stunting. Dengan pendekatan multisektoral yang berkelanjutan, Timor Leste memiliki peluang untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.
No comments:
Post a Comment